HUKUM OHM

APAKAH HUKUM OHM ITU?


Bila tegangan diberikan pada sirkuit/rangkaian kelistrikan, maka arus akan mengalir ke sirkuit. Berikut ini hubungan khusus antara tegangan (voltage), arus dan tahanan dalam sirkuit. Ukuran arus yang mengalir akan berbanding lurus dengan tegangan yang diberikan, dan berbanding-terhalik terhadap tahanan.
Hubungan ini disebut dengan hukum ohm dapat ditunjukkan seperti berikut :


I = V/R atau

Arus listrik = Tegangan : Tahanan
Dimana
I = Arus listrik yang mengalir pada sirkuit, dalam Ampere (A).
V = Tegangan listrik yang diberikan pada sirkuit dalam volt (V).
R = Tahanan pada sirkuit, dalam Ohm (Ω).

Dalam praktek istilah “ I = V/R” berarti " A = V/Ω ". 1 Ω pada tahanan memungkinkan 1 A arus mengalir daIam satu sirkuit bila tegangan 1 V diberikan pada sirkuit.

PENGGUNAAN HUKUM OHM


Hukum Ohm dapat digunakan untuk menentukan suatu tegangan, arus atau tahanan pada sirkuit kelistrikan, dan dapat ditentukan tanpa pengukuran yang aktual, bila diketahui harga dari dua faktor yang Iain.


A) Hukum ini dapat digunakan untuk menentukan besar arus yang mengalir pada sirkuit bila tegangan diberikan pada tahanan. Seperti telah disebut terdahulu. Hukum Ohm adalah :

Arus listrik = Tegangan/Tahanan atau I = V/R

Pada sirkuit berikut diasumsikan bahwa tahanan 2 Ω dan tegangan yang diberikan 12 V. Jadi arus yang mengalir pada sirkuit dapat dihitung sebagai berikut :


Jadi arus listrik dari sirkuit tersebut adalah 6 A

B) Hukum ini juga dapat digunakan untuk menghitung tegangan yang diperlukan agar arus mengalir melalui tahanan.

V = I x R

Tegangan = Arus listrik x Tahanan

Dalam sirkuit berikut ini diasumsikan bahwa tahanan 4 Ω. Besarnya tegangan yang diperlukan agar arus sebesar 3 A dapat mengalir melalui tekanan dapat dihitung sebagai berikut :

Jadi tegangan dari sirkuit tersebut adalah 12 V

C) Contoh lain pemakaian hukum ohm digunakan untuk menghitung tahanan listrik bila tegangan yang di berikan pada sirkuit dan arus listrik yang mengalir pada sirkuit diketahui

R = V / I

Tahanan listrik = Tegangan/Arus listrik

Dalam sirkuit berikut ini diasumsikan bahwa tegangan 12 V diberikan pada sirkuit dan arus listrik yang mengalir 4 A. Jadi tahanan listrik atau beban dapat dihitung sebagai berikut :

R = V / I

    = 12 V/4 A = 3 Ω, Jadi beban dari sirkuit tersebut adalah 3 Ω



Demikian postingan yang saya berikan. Semoga sedikit bermanfaat bagi anda, dan terima kasih sudah berkunjung. Jika ada saran dan komentar silakan hubungi saya dibawah.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "HUKUM OHM"

Post a Comment